Popular Post

Selamat datang di www.correyananta.com, saya correy ananta selaku pembuat website ini merasa bangga ketika anda berkenan untuk berkunjung ke website saya. saya adalah seorang mahasiswa di surya university, saya mengambil program studi teknik fisika energi, kami disini lebih di fokuskan untuk belajar dalam membuat inovasi-inovasi yang baru dan efektif. inovasi-inovasi tersebut lebih ke peran penggunaan bahan bakar baru dan terbarukan, seperti geothermal, solar cell, hydro and ocean energy , dan wind energy.

Posted by : Correy Ananta Minggu, 30 November 2014







B). Tujuan Praktikum
Membuktikan bahwa hukum newton 1 dan 2 benar, menggunakan kereta udara. Untuk mengukur kecepatan konstan, gerak dipercepat, dan massa kereta


C). Dasar Teori
Hukum I Newton menjelakan bahwa sebuah benda cenderung mempertahankan keadaannya, yaitu jika dia diam akan tetap diam dan jika jika bergerak lurus beraturan dia akan tetap bergerak lurus beraturan. Hukum pertama Newton dapat dinyatakan dengan persamaan. , a = 0
Kecenderungan benda untuk mempertahankan gerak (malas untuk diam) dan kecenderungan benda untuk mempertahankan diam (malas untuk bergerak) berhubungan dengan sifat kelmbaman (inersia) atau kemalasan suatu benda. Oleh karena itu, hukum I Newton juga disebut dengan hukum kelembaman.

Menurut Newton, ketika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain maka benda tersebut saling mengerjakan gaya. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda yang besarnya sama tapi tetapi berlawanan arah. Secara matematis hukum ini dapat dinyatakan dengan
Hukum II Newton menjelaskan bahwa benda bekerja sebuah gaya saja atau beberapa gaya yang resultannya tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah dengan demikian benda mengalami percepatan. Maka dari itu ada kaitan antara resultan gaya dengan percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan ini diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduannya tentang gerak, yang dikenal sebagai hukum II Newton. Bunyi Hukum II Newton sebagai berikut.
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.






·        D). Prinsip Kerja
Ø  Kecepatan Konstan :
Dalam eksperimen tentang kecepatan konstan dibagi dalam dua cara yaitu perhitungan secara time counter dan pengukuran manual.
1.      Time Counter (ACCELERATION)
Dalam eksperimmen time counter digunakan satu set lengkap rel cahaya beserta keretanya, pompa udara, dan time counternya. Berikut langkah kerjanya :
1.      Rangkai kereta pada rel udara beserta gerbang sensornya
2.      Cek apakah sensor sudah bekerja dengan baik
3.      Cek juga juga udara yang disalurkan rel udara sudah stabil
4.      Ukur lebar celah penghalang yang digunakan. Dalam percobaan ini digunakan penghalang 2 jari dengan lebar celahnya 1,02 cm
5.      Nyalakan time counter, setel time counter ke mode Timer II dengan menekan tombol function
6.      Pantulkan kereta peluncur sehingga dianggap kereta bergerak dari peluncur ( dengan pantulan) dengan kecepatan konstan
7.      Saat kereta sudah melewati kedua gerbang sensor yang terpasang, catat waktu yang tertera di time counter maka didapat t1 dan t2
8.      Masukkan data-data yang tertera ke dalam tabel, hitung V1 dan V2 serta error dengan rumus.
2.      Pengukuran Manual :
o  Dalam eksperimen ini yang digunakan sama, 2 buah sensor dan time counter tidak dipakai. Tapi menggunakan stopwatch dan spidol. Berikut langkah kerjanya :
1.      Cek apakah sensor bekerja dengan baik
2.      Cek juga udara yang dislurkan rel udara sudah stabil
3.      Pantulkan kereta sehingga kereta bergerak dengan kecepatan konstan.
4.      Saat kereta menyentuh peluncur dan mulai bergerak ke depan, nyalakan stopwatch. Setiap selang waktu 2 detik, tandakan posisi dimana kereta berada di rel. Tandakan sebanyak 3 tanda sehingga didapatkan posisi 1, posisi 2 dan posisi 3.
5.      Maka didapat X1, X2, X3 kemudian masukkan data-data tadi ke dalam tabel dan Hitung V1 dan V2 serta error beserta rumusnya.

Ø  Gerak dipercepat:
o   Dalam perccobaan ini kita menggunakan satu set rel udara dan keretanya, time counter, 5 pengganjal, sensor 2 buah, jangka sorong.
o   Langkah-langkah :
1.      Rangkai kereta pada rel udara beserta gerbang sensornya 5 tumit
2.      Lebar celah tetap sama 1,02 cm
3.      Ukur panjang lintasan kereta dari kaki pertama ke kaki kedua.
4.      Ukur ketebalan pengganjal yang akan digunakan dengan jangka sorong, dan jika didapat ketebalannya carilah nilai sinθ
5.      Percobaan pertama kali, gunakan dahulu 1 buah pengganjal. Setelah siap, luncurkan kereta dari titik awalnya hingga kereta melewati sensor 1, sensor 2, dan akhirnya berhenti di ujung rel udara.
6.      Ulangi percobaan tersebut dengan menambahkan pengganjal yang berbeda sehingga didapatkan 5 data yang berbeda.
7.      Dari percobaan diatas, didapatkan data Δt1, Δt2 dan Δt1-2. Gunakan data ini untuk menghitung V1 dan V2, Setelah didapat V1 dan V2, gunakan data ini untuk menghitung besarnya percepatan (a), Setelah didapat percepatan (a), gunakan data ini untuk menghitung besarnya gravitasi (g) dan error.
Ø  Massa Kereta :
o   Dalam percobaan ini alat yang digunakan satu set rel udara dan keretanya, time counter, 2 buah gerbang sensor, 5 buah pemberat (beban), tali, neraca, katrol. Berikut langkah-langkahnya :
1.      Rangkai kereta pada rel udara beserta gerbang sensornya
2.      Kembalikan rel pada posisi mendatar dan pastikan pendatarannya
3.      Pertama ukur massa keretanya menggunakan neraca 4 lengan.
4.      Setalah itu ukur massa 5 buah beban sehingga didapat 5 buah data yang berbeda.
5.      Setelah itu Lekatkan sebuah penggantung beban kecil pada benang berpengait yang melewati katrol dan ujung lainnya terlekatkan pada kereta. mulailah percobaan ini dengan melepaskan beban sehingga gaya berat benda membuat kereta tertarik dan bergerak melewati sensor, maka akan didapatkan data Δt1, Δt2 dan Δt1-2.
6.      Ulangi percobaan tersebut dengan menambahkan beban yang diterus ditambah (2, 3, 4, 5 beban) sehingga didapatkan 5 data yang berbeda.
7.      Setelah itu hitung W dan Tnya dengan rumus yang ada, setelah itu hitung besarnya percepatan (a) menggunakan rumus yang tersedia.
8.      Akhirnya, setelah didapatkan besarnya percepatan dari hasil perhitungan, carilah besarnya massa kereta asli dengan rumus yang ada. Bandingkan hasil perhitungannya dengan massa kereta yang diukur. Hitung error yang terjadi dengan rumus yang tersedia.














E).  Data pengamatan
1. Kecepatan Konstan
Dengan Time Counter (Fungsi ACCELERATION)
S(lebar celah) = 1,02 cm
NO
Waktu (s)
Kecepatan (cm/s)
Vrel %

t1
t2
V1
V2

1
0,01717
0,01747
59,40594
58,38580
1,72

2
0,01667
0,01697
61,18776
60,10607
1,77

3
0,01959
0,01975
52,06738
51,64557
0,81

4
0,02074
0,02119
49,18033
48,13591
2,12

5
0,03138
0,03248
32,50478
31,40394
3,39


Pengukuran Manual
NO
Δt = 2 s
Kecepatan (cm/s)
vrel %
X1(cm)
X2(cm)
X3(cm)
V1
V2
1
50,20
76,30
103,80
13,05
13,75
5,09
2
15,70
36,20
43,80
10,25
3,80
62,93
3
26,40
32,90
42,10
6,50
4,60
29,23
4
41,00
65,70
89,00
12,35
11,65
5,67
5
37,40
55,40
76,40
9,00
10,50
14,29

2. Gerak dipercepat
Percepatan kereta menurut teori =980cm/s²
Panjang lintasan kereta (cm) = 86,1 cm
S(lebar celah) = 1,02 cm
Dengan fungsi ACCELERATION
NO
H (cm)
Sin α
Waktu (s)
Kecepatan (cm/s)
Percepatan (cm/s²)
Gravitasi
grel %
Δt1
Δt2
Δt3(antar
gerbang)
v1
v2
a
g
1
0.66
0,01
0,034290
0,022280
1,355000
29,746282
45,780969
11,833718
1543,761329
57,53
2
0,88
0,01
0,024970
0,016190
0,986300
40,849019
63,001853
22,460544
2197,560788
124,24
3
1,64
0,02
0,031310
0,020240
1,236000
32,577451
50,395257
14,415700
758,721071
22,58
4
6,47
0,08
0,013340
0,008486
0,526100
76,461769
120,197973
83,132872
1108,438295
13,11
5
8,18
0,10
0,012150
0,007833
0,479800
83,950617
130,218307
96,431200
1015,065266
3,58




3. Massa Kereta
Massa kereta (sebagai refrensi) =110gr
Percepatan Gravitasi =980cm/s²
S(lebar celah) = 1,02 cm
Dengan fungsi ACCELERATION








NO
 Massa Beban (gr)
Waktu (s)

Percepatan (cm/s²)
Massa asli (g)
mrel%
Δt1
Δt2
Δt1-2(antar
gerbang)
Wbeban (cN)
T1 (cN)
a
1
5,40
0,03
0,02
0,44
5292,00
5526,76
43,47
116,33
5,75
2
10,62
0,02
0,01
0,36
10407,60
11287,21
82,83
115,04
4,58
3
15,95
0,02
0,01
0,32
15631,00
17548,72
120,23
114,06
3,69
4
21,00
0,01
0,01
0,24
20580,00
23753,29
151,11
115,19
4,72
5
26,01
0,01
0,01
0,21
25489,80
30596,49
196,34
103,82
5,62















F). Pengolahan Data
Ø     Rumus-rumus yang digunakan :
1.                     Kecepatan Konstan
A)      Time Counter (Fungsi ACCELERATION)


B)     Pengukuran Manual




2.                     Gerak dipercepat






3.                     Massa Kereta  :


      


F). Analisis Data
Ø  Percobaan Kecepatan konstan
·         (Time Counter)
Dari data yang kelompok kami dapatkan setelah dihitung-hitung, ternyata data yang kami dapatkan memiliki tingkat kesalahan eror yang cukup kecil, jika dirata-rata kesalahan eror kami hanya 1,836 %. sehingga ketepatan pengukuran kami menggunakan time counter dapat dikatakan hampir bagus/baik.
·         Pengukuran Manual
Dari data yang kelompok kami dapatkan mengenai perhitungan dengan manual kami mendapatkan data yang bisa dikatakan tidak valid karena setelah dirata-rata kesalahan eror kami mencapai 23,442 %, hal ini menurut analisis saya kesalahan ini diakibatkan bahwa kesalahan dalam menandai posisi pada detik ke 2 s, ke 6 s, dan ke 8 s, dan juga mungkin keterlambatan beberapa milisekon dalam menghidupkan stopwatch dalam memulai percobaannya.
Ø  Percobaan Gerak dipercepat
Dari data yang kelompok kami dapatkan mengenai percobaan gerak dipercepat ternyata didapatkan data yang sangat tidak valid dari 5 percobaan didapat hanya percobaan ke-5 yang valid sehingga rata-rata kesalahan kami mencapai 44,208 %, percobaan ini membuktikan percepatan gravitasi mendekati 980cm/s ² namun hasil dari data kami kebanyakan melampaui percepatan gravitasi hal ini menurut analisis saya karena dari kesalahan kami dalam perhitungannya atau faktor lain seperti mejanya bergetar karena kelompok lain juga melakukan percobaan sehingga memberikan gaya lebih pada hasilnya.
Ø  Percobaan Massa Kereta
Data percobaan massa kereta yang kami lakukan bisa dikatakan data kami valid karena tingkat kesalahan eror yang kami dapatkan kecil, jika dirata-rata kesalahan eror kami sekitar 4,872 % sehingga ketepatan pengukuran kami bisa dikatakan bagus/baik
G). Kesimpulan
1)    Jadi dari hasil pengamatan dan data yang kami olah dapat disimpulkan bahwa percobaan kami mendekati hasil yang valid walaupun ada beberapa kesalahan-kesalahan sistematik dan acak dalam pengukuran yang dilakukan. Dari tingkat kesalahan-kasalahan eror yang kami dapatkan ini akan kami jadikan pelajaran untuk benar-benar teliti dalam pengukuran.
2)    Dari percobaan kami menyatakan bahwa hukum newton 1 dan hukum newton 2 benar walaupun ada beberapa percobaan kami yang kurang valid, karena hukum ke 1 newton menyatakan jika benda yang mula-mula diam maka bendaakan tetap diam, benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan maka akan tetap bergerak lurus beraturan hal ini sesuai dengan percobaan pertama saat kita luncurkan kereta pada rel udara  maka kereta tersebut akan tetap bergerak lurus beraturan. Hukum ke 2 menyatakan percepatan yang ditimbulkan  oleh gaya yang bekerja berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massanya, hal ini sesuai dengan percobaan kedua saat kita memiringkan lintasan relnya dan percobaan ketiga saat kita memberikan beban yang dikaitkan pada kereta maka keretanya akan bergerak kebawah ke sudut yg lebih rendah dengan percepatan konstan pada percobaan dua dan tertarik kebawah dengan percepatan konstan pada percobaan ketiga
,
H). Saran
1. Percobaan dilakukan pada keadaan yang tidak bergetar
I). Referensi
http://www.academia.edu/4907196/HUKUM_-HUKUM_NEWTON_TENTANG_GERAK

- Copyright © CorreyAnanta.com - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -