Selamat datang di www.correyananta.com, saya correy ananta selaku pembuat website ini merasa bangga ketika anda berkenan untuk berkunjung ke website saya. saya adalah seorang mahasiswa di surya university, saya mengambil program studi teknik fisika energi, kami disini lebih di fokuskan untuk belajar dalam membuat inovasi-inovasi yang baru dan efektif. inovasi-inovasi tersebut lebih ke peran penggunaan bahan bakar baru dan terbarukan, seperti geothermal, solar cell, hydro and ocean energy , dan wind energy.
- Back to Home »
- PELAJARAN »
- Praktikum Kekekalan Momentum (Tumbukan) (surya university)
Posted by : Correy Ananta
Minggu, 30 November 2014
B).
Tujuan Praktikum
·
Membuktikan
hukum kekekalan momentum
·
Membuktikan
interaksi gaya magnet dan energi potensial
C).
Dasar Teori
Tumbukan dapat
berlangsung secara singkat dan dapat pula berlangsung lama. Pada semua proses
tumbukan, benda-benda yang saling bertumbukan akan berinteraksi dengan kuat
hanya selama tumbukan berlangsung kalaupun ada gaya eksternal yang
bekerja, besarnya akan jauh lebih kecil daripada gaya interaksi yang terjadi,
dan oleh karenanya gaya tersebut diabaikan.
Jika energi kinetik
total benda-benda setelah tumbukan sama dengan energi kinetik total benda-benda
sebelum tumbukan, tumbukannya disebut tumbukan elastik sempurna . sebaliknya
jika energi kinetik total kedua benda setelah tumbukan tidak sama dengan energi
kinetik total kedua benda sebelum tumbukan , tumbukannya disebut tumbukan tak
elastik atau tumbukan tak lenting.
D). Prinsip Kerja
Alat dan Bahan
1.
Kereta 2 buah
2.
Magnet 2 buah
3.
Pegas tumbuk 2 buah
4.
Timer counter
5.
Neraca 4 lengan
6.
Beban
7.
Gerbang cahaya 2 buah
8.
Jangka sorong
9.
Tumit (pengganjal) 5 buah
10.
Bulpoin
11.
Spidol
12.
Velcro
13.
Karet gelang
14.
Penghalang cahaya
Langkah kerja secara umum
1.
Rangkai kereta pada rel udara beserta gerbang cahaya pada
jarak 50 dan 100 cm
2.
Cek apakah sensor sudah bekerja dengan baik
3.
Cek juga juga udara yang disalurkan rel udara sudah stabil
4.
Ukur lebar celah penghalang yang digunakan. Dalam
percobaan ini digunakan penghalang 2 jari dengan lebar celahnya 1,02 cm
5.
Nyalakan time counter, setel time counter ke mode Timer
II dengan menekan tombol function
Ø
Massa Beban Sama (Tumbukan Elastik dan Tidak Elastik) :
Dalam eksperimen
ini kita melakukan pengamatan tentang tumbukan elastik dan tidak elastik dengan
massa sama.
1.
Percobaan 1. 0 Tumbukan elastik, massa sama
Dalam eksperimmen
ini digunakan satu set lengkap rel udara beserta keretanya, pompa udara, time
counternya, gerbang cahaya, pegas penumbuk, karet peluncur, penghalang cahaya. Berikut langkah kerjanya :
A.
Pasang penumbuk pegas dikedua kereta
B.
Taruh kereta pertama pertama diujung rel udara dan kereta
kedua ditengah-tengah gerbang cahaya dengan hati-hati agar kereta tetap diam
dipertengahan rel udara.
C.
Pantulkan kereta pertama dari peluncur karet sehingga
kereta dianggap bergerak dari peluncur ( dengan pantulan) dengan kecepatan
konstan
D.
Saat kereta pertama melewati gerbang cahaya 1 catat waktu
sebelum tumbukan
E.
Saat kereta pertama dan kedua bertumbukan, catat waktu
setelah tumbukan
F.
Ulangi percobaan tersebut 5 kali
2.
Percobaaan 1.1 Tumbukan tidak elastik massa sama
Dalam eksperimmen
ini digunakan satu set lengkap rel udara beserta keretanya, pompa udara, time
counternya, gerbang cahaya, velcro, karet peluncur, penghalang cahaya . Berikut langkah kerjanya :
A.
langkah kerjanya sama saja dengan percobaan tentang
tumbukan elastik, hanya saja penumbuk pegasnya diganti dengan velcro
B.
Pasang velcro pada kedua kereta
C.
Taruh kereta pertama pertama diujung rel udara dan kereta
kedua ditengah-tengah gerbang cahaya dengan hati-hati agar kereta tetap diam
dipertengahan rel udara.
D.
Pantulkan kereta pertama dari peluncur karet sehingga kereta
dianggap bergerak dari peluncur ( dengan pantulan) dengan kecepatan konstan
E.
Saat kereta pertama melewati gerbang cahaya 1 catat waktu
sebelum tumbukan
F.
Saat kereta pertama dan kedua bertumbukan, catat waktu
setelah tumbukan
G.
Ulangi percobaan tersebut 5 kali
Ø
Massa Beban Tidak
Sama (Tumbukan
Elastik dan Tidak Elastik) :
Dalam eksperimen ini kita melakukan pengamatan tentang tumbukan elastik dan
tidak elastik dengan massa tidak sama.
1.
Percobaan 2.0 Tumbukan elastis massa tidak sama
o
Dalam eksperimmen ini digunakan satu set lengkap rel udara
beserta keretanya, pompa udara, time counternya, gerbang cahaya, pegas
penumbuk, karet peluncur, penghalang cahaya.
o
Langkah-langkah :
1.
Pasang pegas penumbuk pada kedua kereta
2.
Taruh kereta pertama pertama diujung rel udara dan kereta
kedua ditengah-tengah gerbang cahaya dengan hati-hati agar kereta tetap diam
dipertengahan rel udara
3.
Taruh beban pada kereta pertama, dengan perbedaan berat
pada setiap percobaannya
4.
Pantulkan kereta pertama dari peluncur karet sehingga
kereta dianggap bergerak dari peluncur ( dengan pantulan) dengan kecepatan
konstan
5.
Saat kereta pertama melewati gerbang cahaya 1 catat waktu
sebelum tumbukan
6.
Saat kereta pertama dan kedua bertumbukan, catat waktu
setelah tumbukan
7.
Ulangi percobaan tersebut 5 kali
2.
Percobaan 2.1 Tumbukan tidak elastik, massa tidak sama
Dalam eksperimmen
ini digunakan satu set lengkap rel udara beserta keretanya, pompa udara, time
counternya, gerbang cahaya, velcro, karet peluncur, penghalang cahaya
1.
Pasang velcro pada
kedua kereta
2.
Taruh kereta pertama pertama diujung rel udara dan kereta
kedua ditengah-tengah gerbang cahaya dengan hati-hati agar kereta tetap diam
dipertengahan rel udara
3.
Taruh beban pada kereta pertama, dengan perbedaan berat
pada setiap percobaannya
4.
Pantulkan kereta pertama dari peluncur karet sehingga
kereta dianggap bergerak dari peluncur ( dengan pantulan) dengan kecepatan
konstan
5.
Saat kereta pertama melewati gerbang cahaya 1 catat waktu
sebelum tumbukan
6.
Saat kereta pertama dan kedua bertumbukan, catat waktu
setelah tumbukan
7.
Ulangi percobaan tersebut 5 kali
Ø Tanpa Kontak
Dalam eksperimmen
ini digunakan satu set lengkap rel udara beserta keretanya, pompa udara, time
counternya, gerbang cahaya, magnet, karet peluncur, penghalang cahaya. Berikut langkah
kerjanya
:
1.
Pasang magnet pada kedua kereta dengan kedua kutub yang
sama
2.
Taruh kereta pertama pertama diujung rel udara dan kereta
kedua ditengah-tengah gerbang cahaya dengan hati-hati agar kereta tetap diam
dipertengahan rel udara
3.
Pantulkan kereta pertama dari peluncur karet sehingga
kereta dianggap bergerak dari peluncur ( dengan pantulan) dengan kecepatan
konstan
4.
Saat kereta pertama melewati gerbang cahaya 1 catat waktu
sebelum tumbukan
5.
Saat kereta pertama dan kedua bertumbukan, catat waktu
setelah tumbukan
6.
Ulangi percobaan tersebut 5 kali
Ø Gaya Interaksi Magnetik
Dalam eksperimmen
ini digunakan satu set lengkap rel udara beserta keretanya, pompa udara, time
counternya, gerbang cahaya, magnet, karet peluncur, penghalang cahaya. Berikut
langkah kerjanya :
1.
Pasang magnet pada kedua kereta dengan kedua kutub yang
sama/ berhadapan.
2.
Naikkan ujung rel dengan ketinggian tertentu, setiap
percobaan ketinggiannya dibedakan
3.
Taruh kereta pertama pertama diujung rel udara dibagian
kemiringan yang paling bawah dan kereta kedua taruh dengan hati-hati dibagian
depannya kereta pertama
4.
Sehingga kita dapatkan jarak antar kereta magnet
Ø
Mengukur
Energi Potensial
Dalam eksperimmen
ini digunakan satu set lengkap rel udara beserta keretanya, pompa udara, time
counternya, gerbang cahaya, magnet, karet peluncur, penghalang cahaya. Berikut
langkah kerjanya :
1.
Pasang magnet pada kedua kereta dengan kedua kutub yang
sama/ berhadapan.
2.
Naikkan ujung rel dengan ketinggian tertentu, setiap
percobaan ketinggiannya dibedakan
3.
Taruh kereta pertama pertama diujung rel udara dibagian
kemiringan yang paling bawah dan kereta kedua taruh dijarak yang ditentukan,
kami mengambil jarak 130 cm yang dapat ditulis S 0
4.
Luncurkan kereta kedua tanpa ada dorongan gaya dari kita,
maka setelah itu kita dapatkan jarak ketika kereta berhenti dapat dituliskan Smin
5.
Ulangi percobaan tersebut 5 kali
E). Data pengamatan
Percobaan 1.0 Elastik Sempurna (massa sama) tanpa beban | massa kereta 113 gr | 0,113 | jarak celah 1 dan celah kedua 1,02 cm | 0,0102 | |||||||||||||||
No | m1 | m2 | Waktu (s) | Kecepatan (m/s) | P (kg m/s) | p' (kg m/s) | EK (j) | EK'(j) | EK relatif (%) | p rel | e | dho m1 | dho m2 | dho t1 | dho t2 | ||||
Δt1 | Δt2 | V1 | V2 | V1' | V2' | ||||||||||||||
1 | 0,113 | 0,113 | 0,03218 | 0,03330 | 0,31697 | 0 | 0 | 0,30631 | 0,035817278 | 0,03461 | 0,005676 | 0,005301 | 7% | 3% | 0,966366 | 2,24825E-07 | 2,37078E-05 | 2,15524E-10 | 6,4722E-09 |
2 | 0,113 | 0,113 | 0,01991 | 0,02028 | 0,51231 | 0 | 0 | 0,50296 | 0,057890507 | 0,05683 | 0,014829 | 0,014293 | 4% | 2% | 0,981755 | 3,19199E-08 | 8,93307E-06 | 5,02447E-11 | 2,47755E-09 |
3 | 0,113 | 0,113 | 0,01516 | 0,01610 | 0,67282 | 0 | 0 | 0,63354 | 0,076029024 | 0,07159 | 0,025577 | 0,022678 | 11% | 6% | 0,941615 | 1,16636E-08 | 5,39991E-06 | 2,31262E-11 | 1,43641E-09 |
4 | 0,113 | 0,113 | 0,01621 | 0,01667 | 0,62924 | 0 | 0 | 0,61188 | 0,071104257 | 0,06914 | 0,022371 | 0,021153 | 5% | 3% | 0,972406 | 1,42962E-08 | 5,97833E-06 | 2,73767E-11 | 1,64228E-09 |
5 | 0,113 | 0,113 | 0,01892 | 0,03310 | 0,53911 | 0 | 0 | 0,30816 | 0,060919662 | 0,03482 | 0,016421 | 0,005365 | 67% | 43% | 0,571601 | 7,67859E-08 | 1,38551E-05 | 7,40543E-11 | 2,23729E-09 |
Percobaan 1.1 Tidak Elastik tanpa beban (massa Sama) | massa kereta 110,3 gr | jarak celah 1 dan celah kedua 1,02 cm | 0,0102 | ||||||||||||||||
No | m1 | m2 | Waktu (s) | Kecepatan (m/s) | P (kg m/s) | p' (kg m/s) | EK (j) | EK' (j) | EK relatif (%) | p rel | e | dho m1 | dho m2 | dho t1 | dho t2 | ||||
Δt1 | Δt2 | V1 | V2 | V1' | V2' | ||||||||||||||
1 | 0,1103 | 0,1103 | 0,021240 | 0,042500 | 0,48023 | 0 | 0 | 0,24 | 0,052968927 | 0,05294 | 0,012719 | 0,006353 | 50% | 0% | 0,499765 | 1,67446E-07 | 2,04601E-05 | 1,19833E-10 | 2,81961E-09 |
2 | 0,1103 | 0,1103 | 0,021690 | 0,049460 | 0,47026 | 0 | 0 | 0,20623 | 0,051869986 | 0,04549 | 0,012196 | 0,004691 | 62% | 12% | 0,438536 | 2,43152E-05 | 2,43152E-05 | 1,4543E-10 | 2,94035E-09 |
3 | 0,1103 | 0,1103 | 0,023280 | 0,054990 | 0,43814 | 0 | 0 | 0,18549 | 0,04832732 | 0,04092 | 0,010587 | 0,003795 | 64% | 15% | 0,42335 | 2,90156E-05 | 2,90156E-05 | 1,86264E-10 | 3,38724E-09 |
4 | 0,1103 | 0,1103 | 0,022100 | 0,048500 | 0,46154 | 0 | 0 | 0,21031 | 0,050907692 | 0,04639 | 0,011748 | 0,004879 | 58% | 9% | 0,45567 | 2,4294E-05 | 2,4294E-05 | 1,48049E-10 | 3,05256E-09 |
5 | 0,1103 | 0,1103 | 0,018610 | 0,042980 | 0,54809 | 0 | 0 | 0,23732 | 0,060454594 | 0,05235 | 0,016567 | 0,006212 | 63% | 13% | 0,432992 | 1,81291E-05 | 1,81291E-05 | 9,30335E-11 | 2,16458E-09 |
Percobaan 2.0 massa berbeda, elastik | jarak celah 1 dan celah kedua 1,02 cm | 0,0102 | ||||||||||||||||||
NO | Massa beban (kg) | M1 (kg) | M2 (kg) | Waktu (s) | Kecepatan (m/s) | p (kg m/s) | p' (kg m/s) | EK (j) | EK' (j) | EK relatif (%) | p rel | e | dho m1 | dho m2 | dho t1 | dho t2 | ||||
t1 | t2 | V1 | V2 | V1' | V2' | |||||||||||||||
1 | 0,0369 | 0,1499 | 0,113 | 0,023670 | 0,021180 | 0,43093 | 0 | 0 | 0,48159 | 0,06459569 | 0,05442 | 0,013918 | 0,013104 | 6% | 16% | 1,117564 | 4,9208E-08 | 1,4713E-05 | 9,83843E-11 | 6,162E-09 |
2 | 0,0508 | 0,1638 | 0,113 | 0,017880 | 0,015860 | 0,57047 | 0 | 0 | 0,64313 | 0,09344295 | 0,07267 | 0,026653 | 0,023369 | 12% | 22% | 1,127364 | 1,5744E-08 | 9,0943E-06 | 4,59361E-11 | 4,1984E-09 |
3 | 0,0112 | 0,1242 | 0,113 | 0,013920 | 0,014160 | 0,73276 | 0 | 0 | 0,72034 | 0,09100862 | 0,0814 | 0,033344 | 0,029317 | 12% | 11% | 0,983051 | 7,6066E-09 | 4,793E-06 | 1,8848E-11 | 1,463E-09 |
4 | 0,05088 | 0,16388 | 0,113 | 0,014520 | 0,013100 | 0,70248 | 0 | 0 | 0,77863 | 0,11512231 | 0,08798 | 0,040436 | 0,034254 | 15% | 24% | 1,108397 | 7,0837E-09 | 6,1031E-06 | 2,50341E-11 | 2,7715E-09 |
5 | 0,02544 | 0,13844 | 0,113 | 0,01358 | 0,013220 | 0,7511 | 0 | 0 | 0,77156 | 0,10398292 | 0,08719 | 0,039051 | 0,033635 | 14% | 16% | 1,027231 | 6,3102E-09 | 4,866E-06 | 1,86678E-11 | 1,73E-09 |
Percobaan 2.1 massa berbeda, tidak elastik | jarak celah 1 dan celah kedua 1,02 cm | 0,0102 | ||||||||||||||||||
NO | Massa beban (kg) | M1 (kg) | M2 (kg) | Waktu (s) | Kecepatan (m/s) | P (kg m/s) | p' (kg m/s) | EK (j) | EK' (j) | EK relatif (%) | p rel | e | dho m1 | dho m2 | dho t1 | dho t2 | ||||
t1 | t2 | V1 | V2 | V1' | V2' | |||||||||||||||
1 | 0,02544 | 0,13574 | 0,1103 | 0,023950 | 0,046330 | 0,42589 | 0 | 0 | 0,22016 | 0,05780994 | 0,05417 | 0,01231 | 0,005963 | 52% | 6% | 1,934447 | 2,53E-07 | 3,095E-05 | 2,04402E-10 | 5,4294E-09 |
2 | 0,05088 | 0,16118 | 0,1103 | 0,018800 | 0,035150 | 0,54255 | 0 | 0 | 0,29018 | 0,08744872 | 0,07878 | 0,024108 | 0,01143 | 53% | 10% | 1,869681 | 8,9734E-08 | 2,1887E-05 | 1,13464E-10 | 4,717E-09 |
3 | 0,0112 | 0,1215 | 0,1103 | 0,032930 | 0,070640 | 0,30975 | 0 | 0 | 0,14439 | 0,03763438 | 0,03347 | 0,005958 | 0,002416 | 59% | 11% | 2,145156 | 1,1119E-06 | 5,8077E-05 | 5,27369E-10 | 8,2237E-09 |
4 | 0,0227 | 0,133 | 0,1103 | 0,027160 | 0,053120 | 0,37555 | 0 | 0 | 0,19202 | 0,04994845 | 0,04672 | 0,011557 | 0,004485 | 61% | 6% | 1,955817 | 4,2773E-07 | 3,943E-05 | 2,95307E-10 | 6,7033E-09 |
5 | 0,0369 | 0,1472 | 0,1103 | 0,028370 | 0,058810 | 0,35953 | 0 | 0 | 0,17344 | 0,05292351 | 0,04466 | 0,008948 | 0,003873 | 57% | 16% | 2,072964 | 5,7202E-07 | 5,0467E-05 | 3,94805E-10 | 8,9591E-09 |
Percobaan 3 Tanpa Kontak | |||||||||||||||||||
jarak celah 1 dan celah kedua 1,02 cm | 0,0102 | ||||||||||||||||||
No | M1 (kg) | M2 (kg) | Waktu (s) | Kecepatan (cm/s) | P (kg m/s) | p' (kg m/s) | EK (j) | EK'(j) | EK relatif (%) | p rel | e | dho m1 | dho m2 | dho t1 | dho t2 | ||||
Δt1 | Δt2 | V1 | V2 | V1' | V2' | ||||||||||||||
1 | 0,1572 | 0,1572 | 0,02781 | 0,02892 | 0,36677 | 0 | 0 | 0,3527 | 0,05766 | 0,05544 | 0,010574 | 0,009777 | 8% | 4% | 0,961618 | 6,544E-08 | 1,279E-05 | 1,3979E-10 | 4,83373E-09 |
2 | 0,1572 | 0,1572 | 0,03210 | 0,03365 | 0,31776 | 0 | 0 | 0,30312 | 0,04995 | 0,04765 | 0,007936 | 0,007222 | 9% | 5% | 0,953938 | 1,18E-07 | 1,7178E-05 | 2,1671E-10 | 6,44006E-09 |
3 | 0,1572 | 0,1572 | 0,02919 | 0,03040 | 0,34943 | 0 | 0 | 0,33553 | 0,05493 | 0,05274 | 0,009597 | 0,008849 | 8% | 4% | 0,960197 | 7,966E-08 | 1,4112E-05 | 1,6189E-10 | 5,32535E-09 |
4 | 0,1572 | 0,1572 | 0,04114 | 0,04399 | 0,24793 | 0 | 0 | 0,23187 | 0,03898 | 0,03645 | 0,004832 | 0,004226 | 13% | 6% | 0,935213 | 3,313E-07 | 2,8781E-05 | 4,6533E-10 | 1,05781E-08 |
5 | 0,1572 | 0,1572 | 0,01993 | 0,02080 | 0,51179 | 0 | 0 | 0,49038 | 0,08045 | 0,07709 | 0,020588 | 0,018901 | 8% | 4% | 0,958173 | 1,739E-08 | 6,5926E-06 | 5,1637E-11 | 2,48253E-09 |
Percobaan 4 Gaya interaksi magnetik | Gravitasi 980 cm/s2 | ||||
No | Massa gr | H (tinggi) (cm) | sin α | Jarak antar magnet (cm) | F (dyne) |
1 | 157,2 | 0,67 | 0,00778165 | 6,6 | 1198,81 |
2 | 157,2 | 1,34 | 0,0155633 | 4,9 | 2397,62 |
3 | 157,2 | 2,01 | 0,02334495 | 3,9 | 3596,429 |
4 | 157,2 | 2,68 | 0,0311266 | 3,3 | 4795,239 |
5 | 157,2 | 3,35 | 0,03890825 | 2,9 | 5994,049 |
Panjang lintasan kereta 86,1 cm | |||||
massa kereta + magnet = 157,2 gr |
Percobaan 5 Mengukur Energi Potensial | massa kereta + magnet = 157,2 gr | ||||||||
Panjang lintasan kereta 86,1 cm | Gravitasi 980 cm/s2 | ||||||||
No | Massa gr | H (tinggi) (cm) | sin α | Dalam (cm) | F (dyne) | W (n) | |||
S0 | Smin | Δs | Δm | ||||||
1 | 157,2 | 0,67 | 0,007782 | 130 | 135,6 | 5,6 | 4,2 | 1198,81 | 6713,335 |
2 | 157,2 | 1,34 | 0,015563 | 130 | 137,8 | 7,8 | 2 | 2397,62 | 18701,43 |
3 | 157,2 | 2,01 | 0,023345 | 130 | 138,5 | 8,5 | 1,3 | 3596,429 | 30569,65 |
4 | 157,2 | 2,68 | 0,031127 | 130 | 139,1 | 9,1 | 0,7 | 4795,239 | 43636,68 |
5 | 157,2 | 3,35 | 0,038908 | 130 | 139,5 | 9,5 | 0,3 | 5994,049 | 56943,46 |
Δs | jarak dari So - S pantul | ||||||||
Δm | Jarak antar magnet |
F). Analisis Data
Ø Massa Sama (Tumbukan Elastik dan
Tidak Elastik)
1.
Percobaan 1.0
tumbukan elastik
Dari data kelompok yang kami dapatkan
mengenai tumbukan elastik massa sama diperoleh Ek rel dengan rata-rata persentase
erornya 18,8 %, prel dengan rata-rata persentase eror 11,4 %, koefisien
resistusi dengan rata-rata 0,692268 dari rata-rata koefisien resistusi pada
eksperimen yang kelima didapat koefisien resistusi yang jauh dari kesempurnaan untuk
tumbukan elastik sempurna e = 1,sedangkan koefisien eksperimen kelima sebesar
0,5716 hal ini disebabkan oleh faktor perhitungan waktu t1 dan t2 nya yang
memiliki perbedaan yang cukup jauh. Untuk eksperimen 1 sampai 4 berlaku hukum
kekekalan momentum sedangkan eksperimen 5 tidak berlaku karena faktor yang
telah disebutkan sebelumnya.
2.
Percobaan 1.1
tumbukan tidak elastik
Dari data yang kelompok kami dapatkan
mengenai tumbukan tidak elastik massa sama diperoleh Ek rel dengan rata-rata persentase
erornya 59,4 %, prel dengan rata-rata persentase erornya 9,8 %, koefisien
resistusi dengan rata-rata 0,450062 hal ini cukup jauh dari persentase untuk
tumbukan tidak elastik sempurna e =0. Dari data Ek rel dan koefisien resistusi
mengapa memiliki hasil dan persentase yang cukup jauh hal ini disebabkan karena
hukum energi mekanik tidak berlaku sehingga mendapatkan hasil yang jauh. Dan
hukum kekekalan momentum pada percobaan 1.1 tidak berlaku karena e tidak sama
dengan nol.
Ø Massa Tidak Sama (Tumbukan Elastik
dan Tidak Elastik)
1.
Percobaan
2.0 tumbukan elastik
Dari data yang kami peroleh mengenai
tumbukan elastik massa tidak sama diperoleh Ek rel dengan rata-rata persentase
eror 11,8 %, prel dengan rata-rata persentase erorny 17,8% dan koefisien resistusi dengan
rata-rata 1,07272, koefisien resistusi yang kami dapatkan hampir mendekati
persentase koefisien resistusi tumbukan elastik sempurna e=1, hukum kekekalan
momentum berlaku.
2.
Percobaan 2.1 tumbukan tidak elastik
Dari data yang kami peroleh mengenai
tumbukan tidak elastik massa tidak sama diperoleh Ek rel dengan rata-rata
persentase erornya 47,4 %, prel dengan rata-rata persentase erornya 9,8 %,
koefisien resistusi dengan rata-rata 1,995614, koefisien resistusi yang kami
dapatkan jauh dari persentase koefisien resistusi untuk tumbukan tidak elastik
sempurna e =0, hal ini karena perbedaan t1 dan t2 nya yang memiliki perbedaan
yang jauh karena kesalahan kami dalam mengambil datanya sehingga menyebabkan
perhitunganya jauh, maka dalam percobaan 2.1 kami tidak dapat membuktikan bahwa
hukum kekekalan momentum berlaku pada tumbukan tidak elastik.
Ø Tanpa Kontak
(tumbukan dipengaruhi magnet)
Dari data yang kami peroleh mengenai
tumbukan dipengaruhi magnet diperoleh
Ekrel dengan rata-rata persentase eronya 9,2 %, prel dengan rata-rata
persentase erornya 4,2%, koefisien resistusi dengan rata-rata 0,953828,
koefisien resistusi yang kami dapatkan mendekati koefisien resistusi tumbukan
elastik e=1, sehingga hukum dari percobaan ini kami dapat membuktikan hukum kekekalan
momentum.
Ø Gaya Interaksi
Magnetik
Dari data yang kami dapatkan mengenai
gaya interaksi magnetik diperoleh data bahwa jarak antar magnet yang kami
dapatkan konstan karena tinggi kemiringan dari eksperimen kami menyatakan bahwa
semakin besar kemiringannya atau sudutny maka jarak antar magnet semakin
mengecil karena dipengaruhi gaya gravitasi, gaya magnet F (dyne) yang kami
dapatkan rata-ratanya sekitar 3596,442 dyne.
Ø Energi Potensial
Dari data yang kami dapatkan mengenai energi
potensial diperoleh data bahwa saat lintasan rel udara dimiringkan dengan
pengganjal maka didapatkan sudutnya sesuai dengan tinggi penjanggal itu, saat
kereta yang diatas dilepaskan dengan kecepatan awal nol pada jarak yang telah
ditentukan maka kereta tersebut medapat pengaruh gaya gravitasi, karena kedua
kereta ditambah magnet maka kereta yang
meluncur dari atas akan terpantul kembali keatas karena mendapat pengaruh dari
gaya magnet kereta yang dibawah sehingga kami menyatakan dari data yang kita
dapatkan bahwa, jarak antar magnet akan mengecil karena pengaruh dari sudut
kemiringannya dan akan semakin mengecil lagi karena kereta tersebut diletakkan
pada jarak tertentu lalu diluncurkan sehingga mendapat pengaruh gaya gravitasi,
karena jarak antar magnet semakin kecil maka F (dyne) dan W (n) akan semakin
besar.
G). Kesimpulan
1). Kesimpulan yang kami kemukakan bahwa hukum
kekekalan momentum terbukti pada tumbukan elastik seperti percobaan 1.0, percobaan 2.0, percobaan 3.0.
hukum kekekalan momentum pada percobaan tumbukan tidak elastik tidak terbukti, karena kesalahan-kesalahan
dalam pengamatan datanya atau mungkin jarak gerbang cahaya 1 dan 2 kami
terlampau jauh sekitar 50-100 cm.
2).
Kesimpulan yang dapat kami kemukakan dari pembuktian gaya interaksi magnet dan
energi potensial bahwa magnet mempunyai gaya interaksi magnet dan energi potensial yang meningkat dalam setiap
kemiringannya karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Posting Komentar