Popular Post

Selamat datang di www.correyananta.com, saya correy ananta selaku pembuat website ini merasa bangga ketika anda berkenan untuk berkunjung ke website saya. saya adalah seorang mahasiswa di surya university, saya mengambil program studi teknik fisika energi, kami disini lebih di fokuskan untuk belajar dalam membuat inovasi-inovasi yang baru dan efektif. inovasi-inovasi tersebut lebih ke peran penggunaan bahan bakar baru dan terbarukan, seperti geothermal, solar cell, hydro and ocean energy , dan wind energy.

Posted by : Correy Ananta Jumat, 24 Desember 2010

Jangan sembarang 'berkicau' di media sosial, seperti halnya Twitter. Bisa jadi, hal tersebut menghancurkan acara penting dalam hidup Anda. Seperti yang dialami calon pengantin asal Cina, Cheng Jianping.

Pasangan Cheng dan tunangannya Hua Chuncui yang berprofesi sebagai aktivis hak azasi manusia dijemput paksa tentara China akibat bersahut-sahutan soal politik di Twitter.

Kejadian bermula saat tunangan Cheng, Hua Chunhui, mengeposkan sebuah tweet berbunyi: "Demonstrasi anti-Jepang, memboikot produk Jepang, semuanya sudah dilakukan bertahun-tahun lalu...."

Pesan sarkastik tersebut ditujukan bagi partai Nasionalis Cina yang memboikot produk Jepang karena sengketa antara kedua negara memperebutkan pulau Diaoyu/Senkaku di Timur Laut Cina.

Cheng pun membalas 'kicauan' sang kekasih, "Gugat wahai pemuda yang marah!!". Akibat postingan mereka, Cheng dan Hua menghilang pada malam pernikahan mereka, 27 Oktober lalu. Ternyata, lima hari kemudian, Hua dibebaskan dari penjara, tapi Cheng dihukum kerja paksa di Sungai Shibali di kota Zhengzhou.


Akibat kejadian tersebut, pasangan aktivis ini pun harus rela menunggu selama setahun untuk mengikrarkan niat suci mereka. Di Cina, media sosial, seperti Twitter termasuk terlarang. 

- Copyright © CorreyAnanta.com - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -